Pendahuluan
Menanamkan sejumlah uang atau aset di suatu tempat dengan harapan uang tersebut bisa bertumbuh dan menghasilkan keuntungan di masa depan. Ibarat menanam pohon, kamu menaruh bibit (uang) sekarang, lalu di kemudian hari kamu bisa memetik buahnya (keuntungan).
Banyak orang yang masih takut atau bingung kalau dengar kata investasi. Padahal itu bukan cuma buat orang kaya atau yang ngerti ekonomi saja lho! Siapapun bisa berinvestasi, termasuk kamu para pemula. Kuncinya adalah memulai dengan langkah yang tepat.
A. Kenapa Sih Kita Perlu Investasi?
Sebelum bahas langkah-langkahnya, yuk pahami dulu kenapa ini penting
- Melawan Inflasi
Harga barang dan jasa cenderung naik setiap tahun (inflasi). Kalau uangmu cuma disimpan di bawah bantal, nilainya akan tergerus inflasi. Sedangkan ini akan membantu uangmu tumbuh lebih cepat dari inflasi, jadi daya belimu tetap terjaga. - Mencapai Tujuan Keuangan
Mau beli rumah, pendidikan anak, pensiun nyaman, atau liburan keliling dunia? Investasi bisa jadi jalan pintas untuk mencapai tujuan-tujuan besar itu lebih cepat. - Kebebasan Finansial
Dengan investasi yang rutin dan cerdas, kamu bisa membangun “keranjang telur” yang kuat. Artinya, kamu punya sumber pendapatan pasif yang membuatmu lebih tenang secara finansial.
Langkah Cerdas Memulai Investasi Bagi Pemula
Jangan pusing dulu! Memulai investasi itu mudah kok, asal tahu strateginya. Berikut adalah langkah-langkah cerdas yang bisa kamu ikuti:
A. Pahami Diri Sendiri (dan Uangmu!)
Pertama kamu harus memahami kondisi kamu sendiri serta kondisi keuanganmu sebelum memutuskan untuk melakukan investasi.
- Tentukan Tujuan
Punya tujuan yang jelas akan membantumu memilih instrumen investasi yang tepat. Misalnya, kalau mau beli rumah 5 tahun lagi, instrumennya bisa beda dengan yang mau pensiun 20 tahun lagi. - Evaluasi Kondisi Keuangan
Pastikan dana ini bukan dana kebutuhan sehari-hari ya! Investasilah dengan uang dingin, yaitu uang yang kamu relakan kalaupun terjadi sesuatu. - Toleransi Risiko
Seberapa siap kamu menerima kerugian? Ada yang risikonya rendah tapi keuntungannya juga relatif kecil, ada juga yang risikonya tinggi tapi keuntungannya bisa gede (atau rugi gede juga!). Pahami profil risikomu.
B. Riset, Riset, Riset!
Jangan terburu-buru investasi hanya karena ikut-ikutan teman. Lakukan riset tentang instrumen yang ada dan beberapa intrumen populer sesuai untuk pemula.
- Deposito Berjangka
Mirip menabung di bank, tapi uangmu “dikunci” untuk jangka waktu tertentu. Risikonya sangat rendah, cocok untuk pemula yang sangat konservatif. - Reksa Dana
Ini ibarat kamu menitipkan uangmu ke manajer profesional untuk dikelola. Ada berbagai jenis reksa dana (pasar uang, pendapatan tetap, saham) dengan tingkat risiko yang berbeda. Cocok untuk pemula yang ingin investasi di pasar modal tapi belum punya banyak waktu dan pengetahuan. - Emas
Komoditas yang nilainya cenderung stabil dan bisa jadi “safe haven” saat ekonomi bergejolak. Sekarang bisa beli emas digital juga lho! - Saham
Kamu membeli sebagian kecil kepemilikan di sebuah perusahaan. Potensi keuntungannya besar, tapi risikonya juga lebih tinggi. Butuh pengetahuan lebih mendalam.
C. Mulai dengan Jumlah Kecil
Tidak perlu langsung menginvestasikan uang puluhan juta. Kamu bisa mulai dengan nominal kecil, bahkan ada reksa dana yang bisa dimulai dari Rp 100 ribu! Ini adalah cara yang bagus untuk belajar dan membiasakan diri tanpa harus merasa terbebani.
D. Buka Akun di Platform Terpercaya
Setelah riset, pilih platform atau lembaga keuangan yang terpercaya dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jangan sampai tergiur iming-iming keuntungan besar dari platform yang tidak jelas! Beberapa contoh platform yang populer:
- Bank (untuk deposito, reksa dana)
- Sekuritas (untuk saham, reksa dana)
- Aplikasi online (untuk reksa dana, emas digital, saham)
E. Lakukan Secara Rutin dan Disiplin
Ini kuncinya! Konsistenlah menyisihkan uang setiap bulan, meskipun jumlahnya kecil. Istilahnya Dollar Cost Averaging (DCA), yaitu secara berkala dengan jumlah yang sama. Cara ini bisa mengurangi risiko karena kamu membeli aset di berbagai titik harga.
F. Diversifikasi (Jangan Taruh Telur di Satu Keranjang!)
Jangan hanya menggunakan satu instrumen saja. Sebarkan ke beberapa jenis aset. Misalnya, sebagian di reksa dana, sebagian di emas. Ini akan membantu mengurangi risiko jika salah satu instrumen sedang kurang bagus.
G. Tetap Belajar dan Evaluasi
Teruslah belajar, baca berita ekonomi, dan pahami tren pasar. Sesekali, evaluasi portofoliomu. Apakah masih sesuai dengan tujuanmu? Perlu diubah atau ditambah?
Memulai investasi memang butuh sedikit waktu dan niat, tapi manfaatnya akan kamu rasakan di masa depan. Ingat, investasi adalah maraton, bukan lari sprint. Kesabaran, konsistensi, dan kedisiplinan adalah kunci utama untuk mencapai kesuksesan finansial. Yuk, mulai sekarang!
Referensi
Pastikan platform investasi yang Anda pilih terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Anda bisa mengecek daftar entitas yang legal melalui situs resmi OJK
Link : www.ojk.go.id.
Artikel lainnya
https://ekosains.com/memulai-investasi-digital-panduan-mudah-untuk-pemula/